Gedung putih itu, bagai jeruji besi
awal melihatnya
Setelah berada di dalamnya bagai
istana yang lebih dari permata dan perak
Ruangan kecil itu seperti tempat
sempit tidurnya tawanan awalnya
Setelah beberapa waktu, hati ini
merasa memilikinya
Bagai kerang berisi intan tak
ternilai harganya
Senyum itu, tawa, tangis, sedih,
kecewa, marah, kesal, lelah
Menjadi satu paket istimewa yang
dikirimkan Tuhan dalam gedung itu
Jika ada yang taya “berapa
harganya?” apakah mahal masuk dalam gedung itu!
Tidak, tapi hanya perlu keikhlasan
dalam hatimu
Indah memang indah
Untuk setiap langkah dalam derap
keteguhan
Mau disebut puisi, ini terlalu biasa
Mau disebut kesan, ini juga terlalu
tanpa makna
Tapi ini adalah ceritaku, ini adalah
perasaanku
Ma’had ini, mereka faza, kita kamar
23
Bukan tanpa alasan kita bahagia
disini
Tapi kehadiranmu teman, kehadiranmu
musyrifah
Kehadiran beliau tercinta ustadzah
titin
Suatu bekas dalam memory hati
ataupun pikiran
Yang membuat vitamin keceriaan
Suplemen semangat, obat penenang
dalam hatiku
Agustus bulan pertama ku memasuki
dunia yang berbeda
September ternyata mengenal teman
baru itu menyenangkan
Oktober makin erat aja
kelihatannya.. di ma’had tercinta
November rasa kekeluargaan itu
tumbuh dalam diri
Desember bukan ku menyangkal, tapi
ku bahagiaa
Januari teman itu segalanya dalam
suka dan duka menjadi keluarga kecil
Februari ku memutar kembali ingatan
saat agustus
Maret muncul badai dalam keluarga kecil kita
April menangis dalam haru untuk
kembali mnyatukan bata rumah yang retak
9 bulan telah dilalui, pahit, manis,
asam , ketir, hujan, badai, saus kacang,
Hmm membuat kita tumbuh sempurna
sekarang seperti bayi yang berada 9 bulan
Dalam perut ibunya
Sahabat itu.... tidak bisa dibayar
dengan emas seluruh dunia.
Ma’had sunan ampel al-aly itu
melukis cerita abstrak, polkadot, dan ekstetik
Demi shobahul lughoh yang mengangkat
mata ini dalam kelelapan
Demi ta’lim qur’an yang mendorong
tubuh ini bergerak
Demi ta’lim afkar yang menopang mata
dan tubuh ini dalam kelalahan
Demi keamanan yang tak terlupakan
kekekatannya
Semua itu, suatu kenangan,
pelajaran, yang tidak mungkin terlalaikan
Tapi itu adalah pengalaman paling
berharga dalam faza
23