30 April, 2013

MSAA (Ma'had Sunan Ampel Al-'Aly


 Gedung putih itu, bagai jeruji besi awal melihatnya
Setelah berada di dalamnya bagai istana yang lebih dari permata dan perak
Ruangan kecil itu seperti tempat sempit tidurnya tawanan awalnya
Setelah beberapa waktu, hati ini merasa memilikinya
Bagai kerang berisi intan tak ternilai harganya
Senyum itu, tawa, tangis, sedih, kecewa, marah, kesal, lelah
Menjadi satu paket istimewa yang dikirimkan Tuhan dalam gedung itu
Jika ada yang taya “berapa harganya?” apakah mahal masuk dalam gedung itu!
Tidak, tapi hanya perlu keikhlasan dalam hatimu


Indah memang indah
Untuk setiap langkah dalam derap keteguhan
Mau disebut puisi, ini terlalu biasa
Mau disebut kesan, ini juga terlalu tanpa makna
Tapi ini adalah ceritaku, ini adalah perasaanku
Ma’had ini, mereka faza, kita kamar 23
Bukan tanpa alasan kita bahagia disini
Tapi kehadiranmu teman, kehadiranmu musyrifah
Kehadiran beliau tercinta ustadzah titin
Suatu bekas dalam memory hati ataupun pikiran
Yang membuat vitamin keceriaan
Suplemen semangat, obat penenang dalam hatiku


Agustus bulan pertama ku memasuki dunia yang berbeda
September ternyata mengenal teman baru itu menyenangkan
Oktober makin erat aja kelihatannya.. di ma’had tercinta
November rasa kekeluargaan itu tumbuh dalam diri
Desember bukan ku menyangkal, tapi ku bahagiaa
Januari teman itu segalanya dalam suka dan duka menjadi keluarga kecil
Februari ku memutar kembali ingatan saat agustus
Maret  muncul badai dalam keluarga kecil kita
April menangis dalam haru untuk kembali mnyatukan bata rumah  yang retak
9 bulan telah dilalui, pahit, manis, asam , ketir, hujan, badai, saus kacang,
Hmm membuat kita tumbuh sempurna sekarang seperti bayi yang berada 9 bulan
Dalam perut ibunya
Sahabat itu.... tidak bisa dibayar dengan emas seluruh dunia.
Ma’had sunan ampel al-aly itu melukis cerita abstrak, polkadot, dan ekstetik


Demi shobahul lughoh yang mengangkat mata ini dalam kelelapan
Demi ta’lim qur’an yang mendorong tubuh ini bergerak
Demi ta’lim afkar yang menopang mata dan tubuh ini dalam kelalahan
Demi keamanan yang tak terlupakan kekekatannya
Semua itu, suatu kenangan, pelajaran, yang tidak mungkin terlalaikan
Walau hanya sebagian kecil cerita, secuil sejarah, seikat kekeluargaan
Tapi itu adalah pengalaman paling berharga dalam faza

                                                                                                                                                                23

06 Maret, 2012

Puing

Puing malang
Puing tak berguna
Puing terdiam
Puing tak berdaya
Dulu ..........
Saat kau tak seperti ini
Kau bisa menaungiku
Dari panasnya terik matahari
Juga dari basahnya air hujan
Sekarang .......
Melihatmu pun aku tak tega
Kau bagai sampah
Yang tak bisa didaur ulang
Murid-murid bernaung dibawahmu
Berlindung, belajar, dan bermain
Denganmu ...........
Adakah yang peduli denganmu
Mungkin kau hanya tontonan
Mungkin kau hanya ikon
Yang tak akan pernah terjamah
Kemana perginya mereka
Mereka yang seharusnya memperhatikanmu
Mungkin hanya janji saja
Yang akan terucap
Tanpa adanya perwujudan


 Karya: Zakiyah Darojah